Islam Mosque

Jumat, 13 Desember 2019

Her Name is Evan

Hari pertama masuk kerja di salah satu toserba di Ngawi. “Mbak, baru ya” Tanya mbak Yuni yang saat itu juga berkenalan. “Iya mbk” jawabku. “Sudah tanya Pak’e belum di tempatkan dim ana?” (Pak’e : panggilan kepada Bos laki-laki). “Belum mbk” “Ya sudah sebentar ya, saya tanyakan dulu” “iya mbk” jawabku singkat. Tidak lama setelah itu dia datang “Mbk, sampean di depan ya sama Evan”. “Evan? Cowok ya
mbk?” dengan senyum khasnya mbk Yuni menjawab “Egak kok mbk, dia cewek, di depan di stand baby”. Ah…lega perasaanku “Oh gitu, kirain cowok mbk, hehe iya mbk”. Tanpa perintah aku langsung berjalan ke tempat yang dimaksud mbk Yuni.

Aku menuju ke depan, terlihat cewek dengan perawakan tinggi, langsing, kulitnya bersih, putih, rambut agak ikal dan diikat di bagian belakang agak atas, dengan setelan celana jeans dan kaos bertulis “ROXY”, matanya sipit, sempat berfikir kalo dia anaknya pemilik toko, macam orang
Cina Oriental. Hehehe. Tapi dia lagi ngepel, menandakan kalo dia juga seorang karyawati di toko ini “Pemisi, maaf, mbk Evan ya?” tanyaku. Dengan senyum manis dan wajah ramahnya dia menjawab “Iya, saya Evan, baru ya?”sambil mengulurkan tangan tanda ingin berkenalan “Iya
mbk, baru, saya Sri Lestari mbk, mohon bantuannya ya mbk. Saya bisa bantu mbk?”
“Oh..bersihin etalase itu saja dulu”

Mulai hari itu kami menjadi partner kerja, dia selain menjaga stand juga menjadi kasir 2, hari-hari kami lalui dengan banyak cerita, canda, tangis, tapi dia yang sering nagis. Hehehe (Peace mbk) Sharing n caring is something. Boleh dikatakan saat itu kita menjadi sahabat tanpa sadar, mungkin karena seringnya kita saling berbagi cerita dan keluh kesah. Dia itu jago bikin mahar hantaran, makanya pernah tak sarankan bikin toko khusus bikin mahar, tapi waktu itu katanya masih banyak kendala, terutama modal. Dia pekerja keras, kalo lagi bikin mahar saya cuma bisa lihatin doang, abisnya saya payah banget kalo disuruh ngerjain kerjaan yang butuh keuletan. Hehe…di sini kadang saya merasa bersalah/gak enak, sebagai partner gak bias bantuin apa-apa (beneran, ini dari hatiku saat itu mbk 😔). Yang paling berkesan adalah  saat dia memutuskan untuk berhijab. Masyaallah…. Haru dan bahagia mendengar hal itu.

Meski tak lama kita menjadi rekan kerja, hanya sekitar 6 bulan, sebab saat itu saya memutuskan untuk study lagi. Tapi terimakasih sudah menjadi partner n sahabat. Sekali pun setelah itu kita jarang bertemu dan komunikasi, tapi Alhamdulillah saat ini kita masih menjadi teman, dan masih menjalin komunikasi meski pun tidak seintens dulu, di masa-masa kita menjadi rekan. 😊

(Evan Merydiane, sekarang owner Dapoer Sangit n Manis Mahar di Ngawi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar