Islam Mosque

Selasa, 02 April 2013

Mu'awiyah


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Yurisprudensi dan tata hukum ajaran Islam dinasti  Muawiyah

 

Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawwiyah Ibn Abi Sufyan Ibn Harib Ibn Umayyah dan kurang lebih berdiri selama 90 tahun(40-132 H/661-750M). Pendirian dinasti Umayyah dilakukan dengan cara menolak membai’at Ali, berperang melawan ali, dan melakukan perdamaian dengan pihak Ali yang secara politik menguntungkan Mu’awiyayah. Dinasti Umayyah menjadikan Damaskus Sebagai Ibu kota pemerintahannya dan pada masa pemerintahan ini banyak kemajuan, perkembangan dan perluasan daerah terlebih pada masa pemerintahan Khalifah Walid ibn Abdul Malik.
Umat Islam ketika telah bersentuhan dengan peradaban Bizantium dan Persia. Oleh karena itu, Muawiyyah bermaksud mengikuti cara suksesi kepemimpinan yang ada di Bizantium dan Persia yaitu monarki. Langkah awal dalam rangka memperlancar suksesi pemerintahan dengan mengangkat Yazid Ibn Mu’awiyah sebagai putra mahkota tahun 58H.
Untuk melaksanakan ini, Muawiyah menggunakan segala cara. Pertama, kekerasan politik dan fisik. Ia memaksa seluruh rakyatnya bersumpah setia kepada Yazid. Yazid sendiri juga memaksa para sahabat di Madinah untuk berbaiat kepadanya. Husein ibn Ali, cucu Nabi, yang menolak berbaiat kepada yazid di perangi di Karbala, Iraq.
Pola kekuasaannya sentralisasi, yaitu kekuasaan berpusat di satu tangan, yaitu di tangan khalifah dan berada di pusat pemerintahan. Sementara di wilayah diangkat gubernur atau amir sebagai wakil dari khalifah untuk mengurusi adminstrasi dan harus bertanggung jawab kepada khalifah.
Dalam menjalankan hukum ajaran Islam pada pemerintahannya, Dinasti Muawiyah menerapkan sistem di beberapa bidang antara lain:

Filsafat Ilmu


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Filsafat Ilmu

 

Menurut Lewis White Beck : filsafat ilmu diartikan : philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking tries to determine the value and significance of the scientific enterprise as a whole. (Falsafah pertanyaan mengenai ilmu pengetahuan dan evaluasi metode ilmiah berpikir untuk menentukan nilai dan arti usaha ilmiah secara keseluruhan).

 

Menurut Peter A. Angeles, sebagaimana dikutip The Liang Gie, menjelaskan bahwa filsafat ilmu merupakan suatu analisis dan pelukisan tentang ilmu dari berbagai sudut tinjauan, termasuk logika, metodologi, sosiologi, sejarah ilmu dan lain – lain.

 

Menurut A. Cornelis Benjamin, mendefinisikan filsafat ilmu sebagai disiplin filsafat yang merupakan studi kritis dan sistematis mengenai dasar-dasar ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan metode-metode, konsep-konsep, praduga-praduganya, serta posisinya dalam kerangka umum

cabang-cabang intelektual.

 

B.     Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

 

Hingga saat ini filsafat ilmu telah berkembang pesat sehingga menjadi suatu bidang pengetahuan yang amat luas dan sangat mendalam. Beberapa filusuf memberikan pendapatnya tentang ruang lingkup filsafat ilmu. Diantara filusuf-filusuf tersebut adalah:

Makalah Diagnosa Kesulitan Belajar

DIAGNOSA KESULITAN BELAJAR
Tidak Adanya Antusias Anak dalam Belajar
Di SDN SELOPURO II
SEKOLAH TINGGI ILMUTARBIYAH ISLAMIYAH NGAWI
2012

 BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dunia pendidikan dalam kenyataannya penuh dengan kompleksitas yang sangat kompleks, dalam memberikan pendidikan kepada anak didik tidak semuanya susuai dengan rencana dan kemauan guru, ada saja masalah yang dihadapi dari setiap individu peserta didik.
Pada prinsipnya setiap siswa berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang siswa dengan siswa yang lainnya.
Sementara itu penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah pada umumnya ditujukan kepada siswa yang berkemampuan rata-rata, sehingga siswa yang berkemampuan lebih atau yang berkemampuan kurang terabaikan. Dengan demikian, siswa-siswa yang berkategori “di luar rata-rata” itu tidak mendapat kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Dari sini kemudian timbullah apa yang disebut dengan kesulitan belajar (learning difficulty).
Kesulitan belajar dapat pula dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-rata (normal) yang disebabkan oleh adanya faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik yang sesuai dengan harapan.
B.     Tujuan Diagnosa Kesulitan Belajar
Diagnosa kesulitan belajar dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan yang dialami siswa, sehingga dapat membantu siswa dalam mengoptimalkan potensinya.